singapore, marina barrage, singapore landmark, nature, singapore river, blue sky, clouds, scenery, grass, people, playing, sitting, standing, talking, singapore flyer, building, city
Socioeconomic 📊

Membedah DNA Evolusi Pendidikan Singapura

Selama puluhan tahun, dunia melihat papan skor pendidikan global—PISA, TIMSS—dan selalu menemukan satu nama yang sama di puncak: Singapura. Banyak negara mencoba meniru, mengirim delegasi, membeli buku teks, dan mengadopsi kurikulum. Hasilnya? Nyaris selalu gagal. Mengapa? Karena mereka salah fokus. Mereka mencoba menyontek produk—seperti “Singapore Math”—tanpa memahami mesin yang menghasilkannya. Kesuksesan Singapura bukanlah tentang satu […]

A lively university library scene with students studying diligently at wooden desks.
Socioeconomic 📊

Universitas Pengajaran vs. Universitas Riset

Beberapa waktu terakhir, kita disuguhkan berita panas: biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) meroket, bahkan muncul skandal pinjaman online (pinjol) untuk membayar kuliah. Banyak yang marah dan bingung. Mengapa biaya untuk “mencerdaskan kehidupan bangsa” tiba-tiba terasa seperti transaksi komersial yang mencekik? Jawabannya, ironisnya, tidak terletak pada keserahan rektorat. Akar masalahnya jauh lebih dalam dan sistemik. Tanpa

EdTech 💡

Dari Belajar Permukaan ke Deep Learning

Selama beberapa dekade, lanskap pendidikan nasional kita beroperasi layaknya sebuah pabrik yang efisien. Tujuan utamanya jelas: mencetak keseragaman. Metrik keberhasilannya adalah kemampuan siswa untuk mereproduksi informasi yang sama persis, yang kita kenal sebagai hafalan (rote learning). Kita berkali-kali mencoba mereformasi pabrik ini. Kita mengganti mesinnya—mulai dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, beralih ke Kurikulum Tingkat

Two children interacting with a digital screen in a classroom setting, learning through technology.
Technology & Society 🌐

Saat Silicon Valley dan AI Membutuhkan Anak Humaniora

Selama puluhan tahun, kita terutama di Indonesia, hidup dalam sebuah sistem yang membagi manusia menjadi dua kotak besar sejak usia 16 tahun: “Anak IPA” dan “Anak IPS”. Anak IPA dianggap sebagai masa depan: para insinyur, dokter, dan ilmuwan. Mereka objektif, kuantitatif, dan memegang kunci “kemajuan”. Anak IPS, di sisi lain, mengurus hal-hal yang lebih “lunak”:

EdTech 💡

Evolusi Pedagogis & Aplikasi Universal dari Computational Thinking

Selama berabad-abad, kita mendefinisikan kecerdasan manusia dan kemampuannya untuk berpartisipasi dalam peradaban melalui tiga keterampilan inti: membaca, menulis, dan berhitung. “3 R” (Reading, Writing, ‘Rithmetic) adalah fondasi yang tak tergoyahkan dari pendidikan. Kuasai ketiganya, dan Anda siap menaklukkan dunia. Namun, di abad ke-21, fondasi ini diam-diam telah bergeser. Sebuah literasi keempat telah muncul, dan ia

EdTech 💡

Education 5.0: Saat Mesin Pintar, Manusia Harus Semakin Manusiawi

Selama ribuan tahun, model pendidikan manusia cukup sederhana: transfer pengetahuan. Generasi yang lebih tua memberi tahu generasi yang lebih muda apa yang harus dipercaya, cara berburu, cara bertani, atau cara menghitung. Ini adalah era Masyarakat 1.0 (Berburu) dan 2.0 (Agraris), di mana pendidikan bersifat informal, berbasis observasi, atau terstruktur sederhana di sekitar ajaran agama. Kemudian,

Socioeconomic 📊

Ijazah Bukan Lagi Tiket Emas

Kita hidup dalam sebuah keyakinan yang diwariskan dari orang tua kita: pergilah ke sekolah, dapatkan nilai bagus, raih gelar sarjana, dan hidupmu akan terjamin. Selama hampir seabad, narasi ini adalah cetak biru utama untuk mobilitas sosial, sebuah kontrak sosial tak tertulis antara individu dan negara. Pendidikan adalah mesin yang dirancang untuk mengangkat jutaan orang dari