Technology and the Future 🚀

Prospek Pekerjaan: AI Telah Tiba & Kita Salah Mempersiapkannya

Saya baru saja selesai membaca tumpukan data dan laporan intelijen pasar kerja. Jujur, ada satu hal yang terus mengusik pikiran saya. Kita semua tahu dunia sedang berubah. Kita tahu AI (Kecerdasan Buatan) datang. Tapi data menunjukkan kita mungkin sedang mempersiapkan diri dengan cara yang salah. Selama ini, narasi yang kita dengar adalah: “Belajar coding! Jadilah […]

Two children interacting with a digital screen in a classroom setting, learning through technology.
Technology & Society 🌐

Saat Silicon Valley dan AI Membutuhkan Anak Humaniora

Selama puluhan tahun, kita terutama di Indonesia, hidup dalam sebuah sistem yang membagi manusia menjadi dua kotak besar sejak usia 16 tahun: “Anak IPA” dan “Anak IPS”. Anak IPA dianggap sebagai masa depan: para insinyur, dokter, dan ilmuwan. Mereka objektif, kuantitatif, dan memegang kunci “kemajuan”. Anak IPS, di sisi lain, mengurus hal-hal yang lebih “lunak”:

Technology & Business 💼

Ekonomi Gig: Sejarah Singkat Masa Depan Pekerjaan Kita

Kita cenderung berpikir bahwa karier yang “normal” adalah bekerja di satu perusahaan selama puluhan tahun, dari jam 9 pagi hingga 5 sore, lalu pensiun dengan tenang. Kita melihat model ini sebagai puncak stabilitas yang diperjuangkan oleh generasi kakek-nenek kita. Namun, bagaimana jika saya katakan bahwa model ini adalah sebuah anomali? Sebuah eksperimen singkat dalam sejarah

Socioeconomic 📊

Ijazah Bukan Lagi Tiket Emas

Kita hidup dalam sebuah keyakinan yang diwariskan dari orang tua kita: pergilah ke sekolah, dapatkan nilai bagus, raih gelar sarjana, dan hidupmu akan terjamin. Selama hampir seabad, narasi ini adalah cetak biru utama untuk mobilitas sosial, sebuah kontrak sosial tak tertulis antara individu dan negara. Pendidikan adalah mesin yang dirancang untuk mengangkat jutaan orang dari