Smiling grandfather and granddaughter enjoying media on a smartphone at home.
Technology & Society 🌐

Bukan Salah Gen Z: Membongkar Mitos Konflik Antar-generasi Lewat Kacamata Sejarah

Saya sering mendengar keluhan di warung kopi atau ruang rapat kantor. Generasi tua mengeluh anak muda terlalu lembek dan sensitif. Sementara anak muda merasa generasi tua terlalu kaku dan tidak peka pada kehancuran dunia. Rasanya seperti menonton film yang sama diputar berulang-ulang. Kita sering mengira ini hanyalah masalah “komunikasi” atau “sopan santun”. Namun, setelah menelusuri […]

Technology & Society 🌐

Skor PISA Mengungkap Nasib Peradaban di Masa Depan

Saya sering termenung saat menatap layar berita setiap tiga tahun sekali. Ada sebuah ritual global yang aneh: dunia seolah menahan napas serentak ketika OECD merilis hasil evaluasi PISA (Programme for International Student Assessment). Di beranda media sosial, para pejabat sibuk berdebat tentang peringkat, menyalahkan kurikulum, atau mencari kambing hitam atas posisi negara yang tak kunjung

Technology & Society 🌐

Sejarah Algoritma: Dari Kurasi Email ke Manipulasi Emosi

Pernahkah Anda merasa aneh saat membuka ponsel? Niat hati hanya ingin mencari hiburan selama lima menit sebelum tidur, tetapi tiba-tiba dua jam berlalu begitu saja. Lebih parah lagi, Anda menutup layar dengan perasaan marah, cemas, atau membenci sekelompok orang yang bahkan tidak pernah Anda temui. Saya sering mengalaminya. Dulu, saya mengira ini hanyalah masalah disiplin

Technology & Society 🌐

Algokrasi: Era Baru di Mana Kode Lebih Berkuasa daripada Hukum Manusia

Pernahkah Anda merasakan jenis frustrasi yang aneh di era digital ini? Bayangkan Anda sedang terdesak. Rekening bank Anda tiba-tiba dibekukan, atau akun media sosial tempat Anda mencari nafkah terkunci tanpa peringatan. Anda mencoba menghubungi customer service, tetapi yang Anda temukan hanyalah dinding bot penjawab otomatis yang berulang-ulang. Tidak ada manusia yang mendengarkan. Tidak ada tempat

Technology & Society 🌐

Jebakan Ewuh Pakewuh: Mengapa Teknologi Canggih Gagal Melawan Budaya Feodal

Saya sering merenung saat menatap layar laptop yang penuh dengan notifikasi webinar, undangan Zoom, dan tawaran kursus online yang menjanjikan keahlian instan. Di era ini, akses kita terhadap ilmu pengetahuan begitu melimpah ruah, seolah-olah kita sedang berdiri di bawah air terjun informasi yang tak pernah kering. Hanya dengan satu klik, kita bisa belajar coding dari

Technology & Society 🌐

Batas Manusia-Mesin 2030: Kita Tidak Akan Diganti, Kita Akan Berkolaborasi

Selama beberapa tahun terakhir, kita dibanjiri oleh satu narasi: Artificial Intelligence (AI) akan datang mengambil alih pekerjaan kita. Robot akan menggantikan kasir, penulis, dan bahkan manajer. Ini adalah ketakutan yang wajar. Sejak Homo sapiens pertama kali menyalakan api atau menciptakan tombak, kita selalu menciptakan alat untuk meringankan beban fisik kita. Selama ribuan tahun, dari revolusi

highway, buildings, skyscrapers, traffic, aerial, panorama, central business district, metropolitan, indonesia, jakarta, busy, city, cityscape, architecture, urban, jakarta, jakarta, jakarta, jakarta, jakarta
Technology & Society 🌐

Indonesia 2045 Bukan Sekadar Mimpi Digital: Ini Pertaruhan Produktivitas Kita

Beberapa tahun terakhir ini, kita semua merasakan gelombang itu. Sebuah optimisme digital yang luar biasa. Saya melihatnya setiap hari: dari warung kopi yang hanya menerima pembayaran digital hingga ambisi perusahaan-perusahaan besar untuk “go digital”. Rasanya, teknologi adalah jawaban atas semua masalah kita. Jika kita bisa online, kita bisa maju. Data baru dari World Economic Forum

Two children interacting with a digital screen in a classroom setting, learning through technology.
Technology & Society 🌐

Saat Silicon Valley dan AI Membutuhkan Anak Humaniora

Selama puluhan tahun, kita terutama di Indonesia, hidup dalam sebuah sistem yang membagi manusia menjadi dua kotak besar sejak usia 16 tahun: “Anak IPA” dan “Anak IPS”. Anak IPA dianggap sebagai masa depan: para insinyur, dokter, dan ilmuwan. Mereka objektif, kuantitatif, dan memegang kunci “kemajuan”. Anak IPS, di sisi lain, mengurus hal-hal yang lebih “lunak”:

Technology & Society 🌐

Manusia, Identitas, dan Mesin: Mengapa Kita Kehilangan Rasa Memiliki

Selama puluhan ribu tahun, Homo sapiens bertahan hidup bukan karena kita yang terkuat atau tercepat. Kita bertahan hidup karena kita adalah primata sosial yang tak tertandingi. Kemampuan kita untuk membentuk ikatan, membangun suku, dan percaya pada cerita yang sama adalah senjata rahasia kita. Kebutuhan akan “rasa memiliki” (belonging) tertanam dalam DNA psikologis kita. Tanpanya, nenek

Technology & Society 🌐

Agenda 2030 (SDGs): Evolusi Sains di Era Polikrisis

Pada tahun 2015, umat manusia mungkin melakukan eksperimen paling ambisius dalam sejarahnya. Sebanyak 193 negara mengadopsi Agenda 2030, sebuah cetak biru kolektif yang terdiri dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Ini bukan sekadar daftar harapan; ini adalah upaya spesies kita untuk beralih dari manajemen krisis yang reaktif menjadi desain masa depan yang proaktif. Namun, saat